Sumber: Wikipedia |
Deskripsi Novel
Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Secara garis bersar, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang kekurangan murid hendak ditutup. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur.
- Judul:
- Laskar Pelangi
- isi Sinopsis:
- sinopsis sendiri
- Panjang Sinopsis:
- 2400 kata
- Kualitas Buku:
- Publisher Quality
- Jumlah Halaman:
- 529, xvi Pages
- ISBN:
- 979-3062-79-7
- Penerbit:
- Bentang Pustaka
- tahun terbit:
- 2005
- Tahun Hak Cipta:
- 2005
- Hak Cipta Oleh:
- Bentang Pustaka
- Bahasa:
- Indonesia
- Genre:
- Pendidikan
- Diposting oleh:
- Admin Unikmahasiswa
Sinopsis dan Resensi Laskar Pelangi (132 reviews)
4,8
Resensi Novel Laskar Pelangi
Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari
serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Secara garis bersar, novel ini
bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata
memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah
sekolah yang kekurangan murid hendak ditutup. Sekolah tersebut adalah SD
Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur. Namun, karena murid yang terdaftar
genap 10, sekolah dengan bangunan seadanya tersebut tetap diijinkan
beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar
pelangi. Nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran
mereka terhadap pelangi.
Tokoh dalam novel ini adalah Ikal, Lintang (Lintang Samudra
Basara bin Syahbani Maulana Basara), Sahara (N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A.
Muslim Ramdhani Fadillah), Mahar (Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin
Awam), A Kiong (Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman), Syahdan (Syahdan Noor
Aziz bin Syahari Noor Aziz), Kucai (Mukharam Kucai Khairani), Borek (alias
samson), Trapani (Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari), dan Harun
(Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan).
Mereka adalah sahabat yang kisahnya memesona dunia lewat
tangan dingin sang penulis. Buku laskar pelangi bercerita keseharian mereka di
sekolah dan di lingkungan sosial. Mereka adalah anak-anak desa dengan tekad
luar biasa. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak terduga. Secara
perlahan mereka menemukan keunggulan ddalam diri dan persahabatan. Ini mungkin
yang menjadi titik fokus Andrea Hirata. Ia juga piawai menyisip komedi dalam
kisah ini.
Sudut pandang bercerita dalam novel ini menggunakan orang
pertama yakni “aku”. Aku sendiri adalah si Ikal. Ia anak yang pandai meski
berada di urutan kedua setelah Lintang, bocah terpandai di dalam kelas mereka.
Si Ikal ini menaruh minat yang besar pada sastra. Hal ini terlihat dari
kegemarannya menulis puisi. Lain lagi dengan tokoh Lintang. Ia digambarkan
sebagai anak yang sangat jenius. Orangtuanya seorang nelayan, yang miskin dan
hanya tidak memiliki perahu. Mereka memiliki keluarga dalam jumlah yang
melimpah, 14 kepala. Lintang sangat suka matematika. Namun, cita-citanya
menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas dengan tuntutan membantu
orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal.
Tokoh lainnya adalah Sahara. Ia merupakan anak perempuan
satu-satunya dalam cerita ini. Ia berpendirian kuat dan cenderung keras kepala.
Sementara itu, Mahar, ia digambarkan bertubuh ceking dan mencintai seni. Ia
suka menyanyi dan gemar pada okultisme. Tokoh berikutnya adalah A kiong. Dari
namanya sangat jelas kalau ia merupakan keturunan Tionghoa. Ia sangat menyukai
Mahar dan mengikutinya kemanapun. Ia digambarkan tak rupawan tetapi hatinya
“tampan”.
Lanjut ke Syahdan. Perangainya ceria meski ia tak pernah
menonjol dalam kelas. Sementara itu Kucai, adalah tokoh dalam cerita yang
didaulat menjadi ketua kelas. Ia digambarkan menderita penyakit rabun jauh
sebab ia kekurangan gizi. Borek, Trapani dan Harun adalah anggota laskar`
pelangi yang terakhir. Borek digambarkan sebagai anak yang terobsesi dengan
otot. Ia ingin menjadi lelaki yang paling macho. Trapani, ia tampan dan pandai.
Ia lengket dengan sang ibu. Terakhir, Harun. Ia istimewa sebab ia berbeda
dengan anak-anak lainnya. Ia mengalami keterbelakangan mental. Namun menurut
beberapa orang, tokoh Harun ini digambarkan dengan cukup manis sehingga banyak
yang jatuh cinta pada sosoknya.
Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh
anak ini menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat. Ada
dinamika di dalamnya. Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang
dunia dengan ambisi yang sederhana. Andrea Hirata, meski banyak dihujat sebab
mengklaim cerita ini nyata, memang terkesan berlebihan dalam beberapa hal.
Namun toh, sebagai novel pembangun, Laskar Pelangi berhasil merubah secuil
dunia pendidikan kita, merecharge semangat mereka yang lain untuk meraih ilmu.
Membaca Laskar Pelangi memberikan pengalaman sastra yang baik. Bahasanya
sederhana sebenarnya namun dikemas dengan unsur Melayu. Novel ini “berwajah”
sastra, bercita rasa “motivator jiwa” dan dibumbui kisah kanak-kanak yang
tulus.
Sinopsis Singkat Novel Laskar Pelangi
Cerita terjadi di desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung
Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh
Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu
baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak
Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya
datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Mulai dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari
penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka
yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan
namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek,
pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya
bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa
Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah!
Mereka, Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah
akan kesenangan mereka terhadap pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah
dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan
kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan
manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang
menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah
dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi
hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini
berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus
sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun
kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke
kampungnya.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu.
Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang
kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu
Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat
besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh
pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan
berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah mendapatkan
rapor.
Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di
komunitas marjinal itu begitu miskin. Gedung sekolah bobrok, ruang kelas
beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai
untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah
yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras,
sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang
kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan
hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar
menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam
hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah
menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu
juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat
pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan
Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas
muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai
para Laskar Pelangi.
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh
salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan
keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi
(Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan
sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan
tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah
Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu
harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia
harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga,
sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya
ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi
semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan
dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi.
Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas
orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang
menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi
nasional paling penting di Negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa
international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan
lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di
Inggris. Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang
ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan.
Tokoh-tokoh Utama Novel Laskar Pelangi
Ikal : Tokoh ‘aku’ dalam cerita ini. Ikal yang selalu
menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan
anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari
kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A
Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar
Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak
akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius.
Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus
menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat
besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif
didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar
biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan
sekolahnya. Cita- citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk
membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi.
Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada
agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali
pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air
dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan
minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah
menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang
menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar
sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran
ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak
petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca
artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan
sebuah novel tentang persahabatan.
A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah
pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang
agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa
persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun
kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua
saling mencintai satu sama lain.
Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol.
Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika
bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun
masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal
bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A
Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh
Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirna
dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul
atau jin… Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil
menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar
Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya
melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan
terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat
bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua
fraksi di DPRD Belitong.
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga
citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A
Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat
mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya,
seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh
Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita- cita
menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya
terhadap ibunya.
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini
memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa
bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang
masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali
menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap
ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-Tokoh Lain Dalam Novel
Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid
binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita
lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang
paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A.
Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang
yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang
berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang
kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar
pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan
mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa
tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak
mau didebat.
A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A
Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena
harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.
Kelemahan dari Novel Laskar Pelangi
Kelemahannya yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita-
ceritanya. Hal ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi
glosarium diletakkan di bagian belakang novel. Hal ini menambah
ketidakpraktisan memahami istilah-istilah ini. Selain itu, imajinasi pembaca
bisa terhambat jika mereka tak memahami istilah-istilah tersebut.
Alurnya yang tidak jelas. Tidak seperti Harry Potter atau
Ayat-Ayat Cinta dengan alur yang enak diikuti, cerita-cerita dalam Laskar
Pelangi ini alur waktunya dibolak-balik sehingga membingungkan pembaca. Apalagi
tidak disebutkan tahun berapakah tiap-tiap peristiwa itu terjadi.
Kelebihan dari Novel Laskar Pelangi
Kelebihannya buku ini menceritakan tentang persahabatan dan
setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu
mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.
Kesimpulan Novel Laskar Pelangi
Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat
mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus
benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang
menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan
kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk selalu
sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir
cerita dia menjadi seorang supir truk, disini saya dapat mengambil kesimpulan,
bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua
yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Saran untuk Novel Laskar Pelangi
Berikut beberapa saran dari saya, penggunaan nama-nama
ilmiah dikurangi, agar para pembaca nyaman dalam membaca dan memahami maknanya
serta menyebutkan tahun di tiap-tiap peristiwa yang terjadi agar tidak membuat
pembaca bingung dengan alurnya.