-->

Ini Alasan kenapa mahasiswi ini Berpakaian Jilbob


Jilbab sekarang menjadi salah satu fashion wanita yang sangat diminati,yang dahulu hanya minoritas kini menjadi mayoritas,tidak ada rasa malu lagi untuk menggunakan jilbab atau hijab di muka umum. Namun pada zaman modern ini jilbab yang dulu memiliki standar batas,sekarang mulai terselewengkan batasan tersebut,seperti penggabungan jilbab dengan pakaian serba ketat,yang di dalam syariat tidak dibenarkan
Jilbab gaul atau yang lebih dikenal jilbob adalah fenomena yang sangat menjamur pada zaman ini,entah apa yang menjadi alasan para jilbob ini untuk mengenakan pakaian-pakaian ketat yang tidak senonoh,seperti dikutip dari solopos.com yang mewancarai salah seorang mahasiswi ponorogo,jawatimur yang berpakaian jilbob. Menurut mahasiswi yang gemar berdandan seksi ini, jilbab sebagai bagian dari busana, sudah semestinya bisa mengikuti mode dan terus melakukan inovasi.

“Di pandangan saya, berhijab tidak harus memakai pakaian lebar, tetapi kita bisa berinovasi menggabungkan hijab dengan gaya ataustyle yang kita inginkan,” ujar mahasiswi ini saat diwawancarai oleh Madiunpos.com di kampusnya, Sabtu,21 februari 2015.

Walaupun demikian mahasiswi ini tidak menampik bahwa banyak mata lelaki yang sering melihat dan memandangi keindahan tubuhnya dari balik pakainanya yang serba ketat tersebut,namun dia juga tidak mau disalahkan prihal mata lelaki yang ganas memandanginya.

“Saya kira, penglihatan para laki-laki tersebut tergantung cara berfikir mereka. Jika laki-laki tersebut berpikiran ngeres, ya seperti itulah,” argumennya.seperti dilansir dari solospos

Menurut dia,berdandan dengan pakaian yang ketat dan seksi adalah hal yang sah-sah saja,karena itu adalah hak pribadi masing-masing orang,namun yang menjadikan dandanan seseorang itu nyaman dipakai adalah kepercayaan diri masing-masing individu.

”Kepercayaan diri itu bisa membuat pakaian yang saya kenakan menjadi lebih nyaman,” ujarnya.
 Dia juga beranggapan bahwa dengan dia memakai pakaian seperti itu,dia bisa membentuk karakternya sendiri,tidak kaku mengikuti yang ada atau tidak meniru-niru orang lain. 
“Berpakaian itu seperti dapat memotivasi diri sehingga muncul karakter diri sendiri,” jelasnya.
 kunjungi sumbernya: solopos.com

Related Posts

Subscribe Our Newsletter