Puan Maharani |
Sejak kuliah dulu,Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan,Puan
Maharani mengatakan saat masih kuliah di Universitas Indonesia,ia sudah
ditawari untuk ikut membesarkan partai bentukan ibunya, Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan.dia sering sekali mendapatkan tawaran untuk diusung
menjadi anggota dewan.
"Tapi saya menolak karena masih kuliah," ujar beliau saat sambutan di acara Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, (23/02/15).
tawaran itu datang lagi saat puan lulus kuliah,dia kembali mendapatkan tawaran namun dia menolaknya dengan dalih ingin,bekerja dulu,menikah dan punya anak.
"Bagi saya saat itu yang penting tujuan hidup perempuan adalah urusan pribadi dulu,"ungkapnya. "Makanya saya langsung menikah begitu tiba waktunya. Enggak kelihatan kan ya, kalau saya sudah punya anak kelas tiga SMA dan SMP?"sambungnya
puan baru bergabung membantu partai bentukan ibunya saat setelah anak-anaknya dewasa dan suaminya mengizinkannya. "Baru saya keluar rumah ketika urusan pribadi selesai,"ungkapnya lagi. "Jangan sampai suami terlantar dan anak-anak saya kehilangan ibunya."
kini hidupnya berubah karena dia mengemban amanah yang berat. "Kementerian saya punya tugas membawahi delapan kementerian lain. Prioritas saya saat ini membangun manusia Indonesia yang berbudaya, yang bangga dengan identitasnya," paparnya.
"Tapi saya menolak karena masih kuliah," ujar beliau saat sambutan di acara Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, (23/02/15).
tawaran itu datang lagi saat puan lulus kuliah,dia kembali mendapatkan tawaran namun dia menolaknya dengan dalih ingin,bekerja dulu,menikah dan punya anak.
"Bagi saya saat itu yang penting tujuan hidup perempuan adalah urusan pribadi dulu,"ungkapnya. "Makanya saya langsung menikah begitu tiba waktunya. Enggak kelihatan kan ya, kalau saya sudah punya anak kelas tiga SMA dan SMP?"sambungnya
puan baru bergabung membantu partai bentukan ibunya saat setelah anak-anaknya dewasa dan suaminya mengizinkannya. "Baru saya keluar rumah ketika urusan pribadi selesai,"ungkapnya lagi. "Jangan sampai suami terlantar dan anak-anak saya kehilangan ibunya."
kini hidupnya berubah karena dia mengemban amanah yang berat. "Kementerian saya punya tugas membawahi delapan kementerian lain. Prioritas saya saat ini membangun manusia Indonesia yang berbudaya, yang bangga dengan identitasnya," paparnya.
kunjungi sumbernya: tempo.co