Dulu kita lihat
zaman kakek dan nenek kita yang berjuang untuk hari esok tak kenal pamrih,tak
kenal usangnya asa. Selalu bergelora dalam dada rasa untuk memenangkan
kebenaran di hadapan para penjajah-penjajah busuk dengan senapan canggih
mereka. Kini yang ada hanya gelora nafsu diri,dianggap jagoan jika sudah
menghamili anak tetangga lalu kabur entah kemana. Atau para wanitanya yang
membuka keindahan tubuh-tubuh mereka dan ketika digoda barang sedikit “dasar
pria mesum” ucapnya lebih buruk.
Sudah jadi apa
negeri ini? Yang dahulu indah dengan hutannya,pulaunya,hasil bumi-nya, dan rezekinya
yang kaya,sekarang malah menjadi koruptornya,para penjilatnya,dan para
pelacur-pelacur kekuasannya yang kaya. Sudah capek mungkin orang-orang pengecut
diatas melihat negerinya kembali dirampok oleh orang-orangnya sendiri.
Memang benar sudah
kata guru hidupku “perjuangan dirancang oleh orang alim,diperjuangkan oleh
orang ikhlas,dimenangkan oleh orang berani,dan dinikmati oleh orang pengecut”. Kita
ada di golongan orang yang mana? Alim? Ikhlas? Pemberani? Atau pengecut?.